+62-812-1126-1842
asgarnusantara39@gmail.com

Garut Harus Bebas dari LGBT, Virus Ganas dari Pergaulan Bebas yang Merusak Budaya Bangsa

IMG_20221219_211754

ASGARNEWS, – Maraknya berita yang menyatakan soal tersebarnya LGBT yang sudah mencapai angka 3000 di kabupaten Garut.

Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut. ( DKKG ) Irwan Hendarsyah SE angkat bicara saat dimintai keterangan awak media, menurut kang Jiwan sapaan akrabnya, LGBT merupakan virus dari pergaulan bebas dimana penyebarannya begitu cepat

“Tentunya ini sangat merusak, bukan hanya pada pelaku Sex menyimpang atau LGBT saja tapi bagi kehidupan sosial sekitar bahkan tidak menutup kemungkinan pada orang orang terdekat,” kanta kang Jiwan

Karena, kata dia, “Dalam penyebarannya, LGBT ini bagaikan virus yang menular, siapapun bisa terkena melalui kebiasaan yang salah dalam sosial pergaulan. Disamping rawan terjangkitnya virus Aids dan HIV akibat sex menyimpang prilaku LGBT ini, jelas ini akan menular sebagai virus yang merusak dan mematikan, bukan Hanya kesehatan tetapi bagi kehidupan manusia pada generasi selanjutnya,” ujar kang Jiwan.

Kang Jiwan juga mengatakan, “Saya pribadi merasa geram dengan banyaknya kumpulan orang-orang berkepribadian ganda ini, katakanlah kaum LGBT, dengan begitu cepatnya bertambah terus di kabupaten Garut ini, dari viralnya pada tahun 2018 yang diprediksi saat itu lbih dari 1500 dan kini sudah mencapai angka 3000,” ungkapnya.

Tidak pandang bulu golongan dan kalangan manapun, lanjut kang Jiwan, terlebih pada anak rentan usia sekolah yang memang sangat riskan sekali dan ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya akan dikemanakan generasi yang akan datang jika penyebarannya tidak kita tangani dengan serius.

“Hancurlah negara kita dan sudah menyalahi kodrat manusia terlebih agama dan negara. Ini semua adalah bukti bahwa, dalam berbudaya manusia sedang dalam transisi peralihan kebiasaan adat yang salah kebiasaan yang buruk sehingga menghilangkan budaya yang sebenarnya dimasyarakat kita,” katanya.

Kang Jiwan juga menegaskan, Budi pekerti ageman (agama) dari cipta karsa manusia yang berakal sehat yang sejak dulu hingga kini dijalankan oleh manusia sebagai tuntunan berperilaku dalam kehidupan keseharian manusia maka terciptalah harmonisasi, tentram silih asah, asih, asuh yang menjadi budaya kita sebenarnya.

Namun, kini dirusak dengan citra perilaku LGBT yang sangat meresahkan bagi para orang tua juga masyarakat kabupaten Garut terlebih pemerintah yang merasa kecolongan dengan jumlah yang pantastik ini.

Kang Jiwan juga menyebutkan bahwa, saat ini yang paling ampuh untuk menangani penyebaran virus LGBT ini hanyalah vaksin Budaya, dimana komposisi didalamnya sudah sangat komplet seperti ajaran kebaikan, agama, tata krama, kesehatan peraturan kehidupan kebiasaan yang baik. Semua menjadi satu kesatuan dalam pola hidup yang menjadi tuntunan bagi kehidupan berikutnya.

Jika nilai budaya, sambung kang Jiwan, lebih bisa diterapkan bersama sama pada anak anak kita dan lingkungan sosial kita, “Saya yakin pemerintah akan mudah menekan bahkan menghilangkan virus LGBT di kabupaten Garut, jangan sampai julukan kota seribu pesantren kota santri berubah menjadi kota lautan LGBT,” ujarnya.

Kang Jiwan menambahkan dan mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berani mengungkap penyebaran kaum LGBT di kabupaten Garut terlepas dari benar apa tidaknya angka 3000 tersebut, tapi ada yg lebih penting yaitu penyadaran sedini mungkin terhadap kehidupan selanjutnya dan Penerapan nilai budaya wajib segera di tanamkan dalam kehidupan anak-anak kita disekitar kita dan jngan tutup telinga bagi orang tua kita yang mengetahui anaknya mempunyai kelainan baik dalam berprilaku kesehariannya sebagai LGBT

“Disini peran orang tua sangatlah vital dalam sesegera mungkin mengambil tindakan persuasif dalam melakukan pembinaannya, serta pemerintah wajib segera turun tangan dengan mengambil tindakan serius menyatakan Garut bebas LGBT dengan perda terkhususkan serta mengajak semua masyarakat untuk bersatu memerangi penyebaran LGBT di kabupaten Garut,” pungkasnya. (Red)

30 Views