ASGARNEWS, – Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan alam dan banyak diminati adalah salah satunya berkemping, karena dengan kemping setidaknya dapat melepas penat sekaligus refreshing. Dan biasanya, saat bekemping hanya diperlukan tempat tempat seperti pantai, pegunungan, perbukitan, dan hutan sekedar untuk menikmati keindahan alam pemandangan dan menghirup udara segar.
Nah! bagaimana menurut anda jika saat ini berkemping namun disuguhkan dengan pertunjukan kebudayaan?
Hal itu diungkapkan dan tengah digarap oleh Ketua DKKG ( Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut ) Kang Jiwan selaku inisiator dari kegiatan Kemping Budaya.
Ia menjelaskan, kemping budaya merupakan bentuk upaya untuk menarik wisatawan berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Garut khususnya di Kp. Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan
“Jadi, kemping Budaya ini sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan, serta Tadabur, Tafakur, Tasyakur,” kata Kang Jiwan, Selasa (16/1/2023).
Saat ini, sambung dia, DKKG dibantu Paguyuban, komunitas, dan para penggiat Budaya yang ada di Garut tengah menggelar rangkaian kegiatan Kemping Budaya.
“Yakni seperti Jaroh ke makom Prabu Kian Santang,Tawasulan, bakti sosial dengan membersihkan walungan di area batu ngampar juga pertunjukan Budaya kearipan lokal Budaya Sunda, Karinding, kecapi suling, serta menampilkan Pagelaran wayang golek dari pepadi dengan dalang remaja Sandi Mardiansyah sebagai bentuk pembinaan Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) dalam mengkaderisasi dalang dalam kelompok umur
Kang Jiwan berharap dengan diselenggarakannya Kemping Budaya ini, agar desa pariwisata ini bisa lebih dikenal masyarakat luas. Selain itu, untuk menarik minat masyarakat dalam hal kebudayaan dan yang terakhir adalah sebagai pengingat kepada masyarakat bahwasannya kita wajib menjaga dan melesatrikan alam dan kebudayaan yang kita punya sesuai Pemajuan kebudayaan UU Nomor 5 Tahun 2017.
“Dengan kemping Budaya, para pecinta alam maupun budaya dapat menikmati serunya berkemping dengan disuguhkan pertunjukan kebudayaan. Tapi jika kita tidak sedang ingin berkemping, namun ingin tetapi bisa menikmati wisata budaya, kita tinggal berkunjung dan langsung saja kunjungi DKKG (Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut),” tandasnya.
Disisi lain, ketua Umum Paguyuban keluarga besar Asgar Nusantara Ngahiji H. Hendi Ahmad Hidayat yang selalu turut serta dalam penyelenggaraan dan menjadi bagian yang ada di tubuh di DKKG dalam pelaksanaan kemajuan kebudayaan di kabupaten Garut menyampaikan, bahwa hal itu sangat perlu dilakukan guna terus melestarikan dan menjaga kebudayaan yang ada di Kabupaten Garut agar tetap hidup dan lestari.
“Apa yang menjadi inisitif dari giat DKKG ini sangat luar biasa, dengan adanya giat kemping budaya seperti ini maka destinasi wisata akan terasa berbeda, karena selain dari menikmati indahnya alam, para pengunjung wisata juga akan disuguhkan dan diperkenalkan berbagai kebudayaan yang ada di Garut,” kata H. Hendi dikantornya, Kamis (18/1/2023).
Saya kira, lanjut Hendi, “Hal ini atau kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan dan bahkan bisa jadi giat ini sifatnya berkelanjutan atau permanen dari DKKG, jadi disetiap wisata yang ada di Kabupaten Garut bisa ditampilkan juga penampilan kebudaannya, tinggal persiapan persiapan dan kolaborasi dengan pihak pihak terkait agar kemping budaya ini berjalan lancar dan bisa membuka peluang untuk menarik para wisatawan masuk baik lokal bahkan bisa jadi nasional sekaligus diperkenalkan kebuadayaannya yang ada didaerah sehingga terus lestari,” tutup Hendi. (Red)